Rabu, 17 Agustus 2016

Jikoshoukai (自己紹介)


   "Tak kenal, maka tak sayang". Itulah salah satu peribahasa dari Indonesia yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat banyak. Jadi, sebelum kita bekerja sama dengan seseorang, ada baiknya kita berkenalan terlebih dahulu. Dan pada bagian ini, kita akan membahas tentang perkenalan diri atau dalam bahasa Jepangnya, yaitu Jikoshoukai (自己紹介). 

Dalam jikoshoukai ada 3 urutan yang umum diucapkan, yaitu :

1) Memulai dengan perkenalan diri.
    Hajimemashite (sambil melakukan ojigi)

2) Memperkenalkan diri. Seperti nama, nama panggilan, umur, asal, tempat tinggal dan lain-lain.
    Watashi no namae wa …. desu
    Nama saya adalah …. (nama lengkap)

    Watashi wa .... to yonde kudasai
    Tolong panggil saya .... (nama panggilan)

    Watashi wa ....sai desu
    Umur saya .... tahun

    Watashi wa ....nensei desu
    Saya kelas ....

    .... kara kimashita
    Saya berasal dari ....

    .... ni sunde imasu
    Saya tinggal di ....

    Watashi no shumi wa .... koto desu
    Hobi saya adalah ....

3) Mengakhiri perkenalan dengan memohon bimbingan dari lawan bicara.
    Douzo yoroshiku onegaishimasu (sambil melakukan ojigi)
   Di atas disebutkan bahwa ketika kita mengucapkan "hajimemashite" dan "douzo yoroshiku onegaishimasu" kita harus mengucapkannya bersamaan dengan ojigi. Apa itu ojigi?



   Ojigi merupakan budaya Jepang dalam menghormati lawan bicara dengan membungkukkan badan, misalnya saat melakukan perkenalan diri, mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat datang, dan permintaan maaf.

Bagaimana cara melakukan ojigi?

Berdasarkan intensitasnya, ojigi dibagi menjadi 3, yaitu :
  1. Eshaku 会釈, yaitu membungkukkan badan sekitar 15-30 derajat. Cara membungkuk ini sedikit lebih formal. Digunakan untuk memberi salam kepada orang-orang yang sudah kita kenal atau kepada orang-orang yang kita tahu tapi tidak terlalu kenal.
  2. Keirei 敬礼 , yaitu badan dibungkukkan sekitar 30-45 derajat. Ini adalah cara membungkuk yang sangat formal. Digunakan untuk menunjukan rasa hormat kita kepada atasan di kantor, kepada orang-orang yang jabatannya lebih tinggi atau kepada mereka yang jauh lebih tua.
  3. Saikeirei 最敬礼, yaitu level yang paling tinggi badan dibungkukkan sekitar 45 derajat atau lebih. Namun Saikeirei sangat jarang dilakukan dalam keseharian, karena Saikeirei digunakan saat mengungkapkan rasa bersalah yang sangat mendalam, meminta maaf karena kesalahan besar, memberi hormat kepada orang-orang yang jabatannya sangat tinggi atau pada saat melakukan sembahyang.


   Perlu diketahui bahwa cara membungkuk pria dan wanita itu berbeda. Biasanya pria akan meletakan kedua tangannya di samping paha mereka ketika membungkuk, sedangkan wanita akan menaruh tangan mereka di atas paha mereka dengan posisi tangan kanan berada di atas tangan kiri.



Informasi lain tentang ojigi juga bisa kamu lihat di tofugu.com

Sumber :
http://nihongo-benkyoushimasu.blogspot.co.id/p/jikoshoukai.html
http://lpkyumeindonesia.blogspot.co.id/
http://halojepang.blogspot.co.id/2012/12/tradisi-membungkuk-ojigi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar